Rabu, 26 Mei 2010

Pidato "Scout Now and Future"

Assalamu’alaikum Wr.Wb.
And cheer’s scouts

Honorable to all jury who want give me scores. And unforgotable to all scouts team who have represented each school to follow this competition.

Well audience.
Before I speaking more and more, lets pray unto our god, Allah SWT because by him only we can defeat our lust in considering every think in the world and lets pour at sholawat and salam to the messenger of Allah namely our loved prophet Muhammad SAW who has guided us from stupidity to cleverness, and from darkness to the brightness

Okay Ladies and Gentlement
In this nice night, I want to tell you my opinion about “Scout Now and Future”

SCOUT NOW AND FUTURE

Now, Scouting has spread in almost all of countries. Because our father of scout, Lord Baden Powell of Gillwell who has made and developed scout.
Since scout signed in Indonesia, Scout have added skills the people of Indonesia. But Now , in Indonesia there’re many people forget with scout. They just think scout is a useless activity. Actually, scout is very important for us. Because scout have many positive impact . They’re improve our leadership, patriotism, civic spirit, and others. Main point Scout can increase our skills. Besides Indonesia, other coutries things that scout is very important for their civic spirit. as like America. America is a big country and things scout is very important for their leadership. So other countries regard America is a clever country from their civic spirit.
In the future, Indonesia has a good. Now in Indonesia, there’re a little of boy scout who has a spirit to develop scout again. If this more increase , in the future scout will widespread and repair civic spirit of this country. Scout will make this country a discipline country. All action of all people will refer to the Pancasila and regulations in Indonesia. And won’t forget all religions will be mutual respect. To get good future , we all as members of the scouts must striving to make this nation and active in Scout.
But, beside that there is a bad future also. If it’s more decrease. In the future, scout will be forgeted by every people. This is future unwanted by Indonesia. So, we should avoid this possibility .

Okay, That is all of my speech. If I have mistake with you please forgive me for every thing. May Allah always please us, loves us, know us now and forever

Thank You, And
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Sabtu, 22 Mei 2010

Arti Lambang Gerakan Pramuka SMPN 2 Jombang




Arti-arti dari komponen lambang:

Ø Segi lima yaitu berarti pelindung. Melindungi antar sesama,nama baik sendiri,nama baik sekolah dan persatuan dan kesatuan agar tetap kokoh.

Ø Nama gerakan pramuka Arspada Joe (Armada SMP Negeri 2 Jombang) ini sebagai nama gerakan pramuka SMP Negeri 2 Jombang.

Ø Logo WOSM (World Organisation Scout Movement) melambangkan bahwa Arspada-Joe juga termasuk dalam gerakan kepramukaan sedunia dan memiliki semangat kepramukaan dunia.

Ø Nomor Gudep (Gugus Depan) sebagai nomor gudep yang sudah terdaftar.Dengan nomor gudep 01.187-01.188 (Nomor nol diwakili oleh logo WOSM).

Ø Rantai melambangkan keeratan persaudaraan,persatuan dan kesatuan antara anggota gerakan pramuka SMP Negeri 2 jombang atau dengan gerakan pramuka lain.

Ø Buku melambangkan bahwa anggota pramukanya yang memiliki pengetahuan yang luas dan terus bertambah seiring banyaknya pengalaman.

Ø Sepasang tunas kelapa melambangkan tentang regu pramuka SMPN 2 Jombang yang memiliki regu putra dan putrid.

Ø Pedang melambangkan tajamnya cara berpikir anggota pramuka SMPN 2 Jombang terhadap masalah-masalah yang ada secara bersama-sama atau individu.

Ø Bintang melambangkan ketuhanan YME, yaitu semua kegiatan gerakan pramuka SMPN 2 selalu ditujukan kepada Tuhan YME.

Ø Warna hijau melambangkan kemakmuran.

Ø Warna merah dan putih melambangkan bendera kebangsaan Indonesia yaitu merah putih.

Kamis, 20 Mei 2010


Gerakan Kecanduan Kepanduan (b. Inggris: Scouting) adalah sebuah gerakan pembinaan pemuda yang memiliki pengaruh mendunia. Gerakan kepanduan terdiri dari berbagai organisasi kepemudaan, baik untuk pria maupun wanita, yang bertujuan untuk melatih fisik, mental dan spiritual para pesertanya dan mendorong mereka untuk melakukan kegiatan + (positif) di masyarakat. Tujuan ini dicapai melalui program latihan dan pendidikan non-formal kepramukaan yang mengutamakan aktivitas praktis di lapangan. Saat ini, terdapat lebih dari 38 juta anggota kepanduan dari 217 negara dan teritori. Pramuka di Indonesia juga merupakan gerakan kepanduan

Selasa, 18 Mei 2010

Puisi Tentang Pramuka

OH......Pramuka
Engkaulah gerakan kepanduan
Gerakan kepanduan Nasional
Ataupun Internasional
Setiap Sabtu
Ku ikuti kau
Demi mendapat ilmu
Dari baris berbaris
Mendirikan tenda
Tali temali
Koloni tongkat
Hingga Pertolongan pertama
Walaupun Kau sudah tak Dihiraukan
Kau tetap
Dihatiku
Tuk slamanya

Senin, 17 Mei 2010

Makna Seragam Pramuka

Siapa yang tau, kenapa Seragam Pramuka berwarna Coklat tua dan coklat muda, terus setangan lehernya berwarna Merah Putih?"kenapa seragam pramuka tidak warna biru?atau hijau?atau kuning? Atau warna yang lainnya, para pendahulu kita memilih warna - warna tersebut bukan tanpa maksud dan alasan, namun ada sebuah cerita yang mengandung makna dan menjadi cita2 yang ingin dibangun, agar seseorang yang mengenakan seragam pramuka ini menjadi seorang pandu yang memiliki pribadi kesatria, menjadi generasi muda penerus perjuangan bangsa dan setiap orang bangga mengenakannya. Coklat tua adalah warna tanah Indonesia.... Coklat muda adalah warna air yang mengaliri tanah-tanah Indonesia.... Dan Merah Putih adalah kibaran bendera Indonesia.... sehingga seorang pramuka digambarkan sebagai seorang pandu yang berpijak diatas tanah air Indonesia yang selalu siap sedia untuk membela dan mempertahankan agar sang Merah Putih tetap berkibar di bumi Nusantara....
Warna coklat adalah warna pakaian yang juga digunakan para pejuang dimasa kemerdekaan, coklat adalah warna yang penuh kenangan betapa gigihnya para pendahulu kita erjuangkan kemerdekaan Indonesia...betapa banyak nyawa dan harta yang telah dikorbankan untuk mempertahankan kibaran bendera Merah Putih di bumi nusantara ini, begitu besarnya jasa mereka mewujudkan kemerdekaan Indonesia.... oleh karena itu, kita para pramuka yang mengenakan seragam ini harus selalu mengingat betapa besar perjuangan dan pengorbanan yang telah diberikan para pejuang bangsa,dan senantiasa memberikan penghormatan
pada jasa2 mereka dengan terus berlatih membina diri kita menjadi pribadi yang tangguh bermoral utama.....penuhi janjimu, Trisatya!... amalkan Dasa darma..agar kita mrnjadi generasi penerus bangsa yang utama....pertahankan Merah putih untuk terus berkibar di bumi Indonesia tercinta ini
Kemudian dari mulai perbedaan bentuk antara pakaian yang digunakan siaga, penggalang,
penegak dan anggota dewasa, kemudian atribut2 yang melengkapinya, tentu saja dengan menjelaskan semua kiasan dan maknanya, seperti kenapa TKU pada siaga diilustrasikan sebagai manggar (bunga kelapa) kuncup, sedangkan pada penggalang dilustrasikan sebagai manggar mekar, kemudian penegak bergambar cikal berwarna kuning yang bersebelahan dengan dasar hijau dan ada satu bintang diatasnya sedangkan pandega kenapa dasarnya berwarna coklat.... dan lain sebagainya - dan lain sebagainya, Sebuah semangat nasionalisme telah ditanamkan sang Pembina dari selembar kain yang semula tidak bermakna yang setelah dijahit dan dilengkapi atributnya bernama seragam pramuka

Jumat, 14 Mei 2010

Membaca Pikiran Orang Lain

Banyak anggapan bahwa membaca pikiran adalah pekerjaan seorang psikolog, paranormal atau bahkan dukun. Namun, percaya atau tidak, dalam kehidupan sehari-hari, anda semua adalah seorang pembaca pikiran. Sebab, tanpa kemampuan untuk mengetahui pikiran serta perasaan orang lain, kita semua tak akan mampu menghadapi situasi sosial semudah apapun. Dengan membaca pikiran, kita dapat membuat perkiraan tentang tingkah laku seseorang lalu membuat kita dapat menentukan keputusan berikutnya.

Jika kita melakukan pembacaan ini dengan buyuk buruk, dampaknya bisa serius: konflik bisa saja terjadi akibat kesalahpahaman. Contoh yang nyata kesulitan mengenali pikiran dan perasaan orang lain—mindblindness, dapat dilihat pada penyandang autisme, dimana ketidakmampuan tersebut menjadi suatu kondisi yang mengganggu.

Kemampuan membaca pikiran ini, yang oleh William Ickes—profesor psikologi di University of Texas, disebut sebagai emphatic accuracy.

Darimana asalnya?
Kemampuan (terbatas) kita untuk membaca pikiran menurut Ross Buck–profesor Communication Sciences di University of Connecticut, memiliki sejarah yang amat panjang. Dikatakannya bahwa, melalui jutaan tahun evolusi, sistem komunikasi manusia berkembang menjadi lebih rumit saat kehidupan juga menjadi lebih kompleks. Membaca pikiran lantas menjadi alat untuk menciptakan dan menjaga keteraturan sosial; seperti membantu mengetahui kapan harus menyetujui sebuah komitmen dengan pasangan atau melerai perselisihan dengan tetangga.

Kemampuan ini sendiri muncul sejak manusia dilahirkan. Bayi yang baru lahir lebih menyukai wajah seseorang dibandingkan stimulus lainnya, dan bayi berusia beberapa minggu sudah mampu menirukan ekspresi wajah. Dalam 2 bulan, bayi sudah dapat memahami dan berespon terhadap keadaan emosional dari pengasuhnya. Nancy Eisenberg, profesor psikologi di Arizona State University dan ahli dalam perkembangan emosional, menuturkan bahwa bayi berusia 1 tahun mampu mengamati ekspresi orang dewasa dan menggunakannya untuk menentukan tingkah laku berikutnya. Lanjutnya, bayi usia 2 tahun mampu menyimpulkan keinginan orang lain dari tatapan matanya, dan di usia 3 tahun, bayi dapat mengenali ekspresi wajah gembira, sedih atau marah. Saat menginjak usia 5 tahun, bayi sudah memiliki kemampuan dasar untuk membaca pikiran orang lain; mereka telah memiliki “teori pikiran.” Bayi tersebut mampu memahami bahwa orang lain memiliki pemikiran, perasaan dan kepercayaan yang berbeda dengan yang mereka miliki.

Anak-anak tadi mengembangkan kemampuan membaca pikiran dengan mengamati pembicaraan orang dewasa, dimana mereka membedakan kompleksitas aturan dan interaksi sosial. Selain itu, kegiatan bermain dengan teman sebaya juga dapat melatih anak untuk membaca pikiran anak lainnya. Namun, tak semua anak bisa mengembangkan kemampuan ini. Anak-anak yang mengalami penelantaran dan kekerasan cenderung mengalami hambatan dalam mengembangkan kemampuan membaca pikiran ini. Sebagai contoh, anak yang dibesarkan dalam keluarga yang penuh dengan kekerasan, mungkin akan jauh lebih peka terhadap ekspresi marah, walaupun sesungguhnya emosi marah tidak muncul.

Lanjut lagi, kemampuan membaca pikiran yang lebih maju biasa muncul pada masa remaja akhir. Hal ini terjadi karena kemampuan untuk menyimpan perspektif dari beberapa orang di saat yang sama—dan lalu mengintegrasikannya dengan pengetahuan kita dan orang yang bersangkutan itu—seringkali membutuhkan kemampuan otak yang sudah jauh berkembang.

Bagaimana Membaca Pikiran?
Membaca bahasa tubuh adalah komponen inti dari membaca pikiran. Lewat bahasa tubuh, kita bisa mengetahui emosi dasar seseorang. Peneliti menemukan bahwa ketika seseorang mengamati gerak tubuh orang lain, mereka dapat mengenali emosi sedih, marah, gembira, takut dll, bahkan ketika pengamatan hanya dilakukan dengan pencahayaan yang minim.

Ekspresi wajah juga merupakan penanda bagi kita untuk dapat mengetahui apa yang dipikirkan orang lain. Namun sayangnya, banyak dari kita yang tidak mampu untuk mendeteksi ekpresi ini. Salah satu sumber yang kaya akan penanda ini adalah mata seseorang; otot-otot di sekitar mata. Mata seseorang adalah sumber penanda yang paling kaya jika dibandingkan bagian lain yang ada di wajah. Contohnya: mata yang turun ketika sedih, terbuka lebar ketika takut, terlihat tidak fokus kala sedang berkhayal, menatap tajam penuh kecemburuan, atau menatap sekitarnya ketika tidak sabar.

Kita dapat semakin tahu pikiran orang lain dari komponen-komponen dalam percakapan—kata-kata, gerak tubuh, dan nada suara. Namun diantara ketiganya, Ickes menemukan bahwa isi pembicaraan menjadi komponen terpenting dalam membaca pikiran dengan baik.

Menjadi Pembaca Pikiran Ulung
Lalu, bagaimana kita bisa menjadi seorang pembaca pikiran yang lebih baik? Tim dari Psychology Today telah merumuskan beberapa hal yang bisa membantu kita membaca pikiran.

Kenalilah orang lain. “Kemampuan membaca pikiran akan meningkat, semakin kita mengenal lawan bicara kita,” kata William Ickes. Jika kita berinteraksi dengan seseorang selama kurang lebih sebulan, kita akan lebih mudah untuk mengenali apa yang ia pikirkan dan rasakan. Hal tersebut dapat terjadi karena: kita mampu mengartikan kata-kata dan tidakan orang lain dengan lebih tepat, setelah mengamatinya dalam berbagai situasi; kedua, kita mengetahui apa yang terjadi dalam hidup mereka, dan mampu menggunakan pengetahuan itu untuk memahami mereka dalam konteks yang lebih luas.

Minta umpan balik. Penelitian menunjukkan bahwa kita dapat meningkatkan kemampuan membaca dengan cara menanyakan kebenaran dari tebakan kita. Misalnya, “Saya mendengar, sepertinya Engkau sedang marah. Benar tidak?”

Perhatikan bagian atas dari wajah. Emosi yang palsu, biasanya diungkapkan pada bagian bawah wajah seseorang. Sedangkan, menurut Calin Prodan—profesor neurologi di University of Oklahoma Health Sciences Center, emosi utama bisa dilihat dari sebagian ke atas wajah, biasanya di sekitar mata.

Lebih ekspresif. Ekspresivitas emosi cenderung timbal balik. Ross Buck, “semakin kita ekspresif, semakin banyak pula kita akan mendapat informasi mengenai kondisi emosional dari orang lain di sekitar kita.”

Santai. Menurut Lavinia Plonka, pengarang Walking Your Talk, seseorang cenderung “menyamakan diri” dengan lawan bicaranya melalui postur tubuh dan pola napas. Jika anda merasa tegang, teman bicara anda bisa saja, secara tak sadar, menjadi tegang pula lalu terhambat, dan akhirnya menjadi sulit untuk dibaca. Ambillah napas panjang, senyumlah, dan coba untuk menampilkan keterbukaan dan penerimaan kepada siapapun yang bersama anda.

Tinjauan Kritis
Perlu kita ingat, bahwa ekspresi emosi bisa berbeda di berbagai budaya. Ekspresi sedih di satu budaya, bisa jadi diinterpretasikan sebagai emosi lain di budaya lain. Jadi jika ingin membaca seseorang, kita perlu memperhatikan pula unsur budaya yang berlaku di tempat tinggal orang itu, jangan sampai salah menebak, atau bahkan memicu terjadinya kesalahpahaman.

Kita juga tak bisa mengesampingkan fenomena membaca pikiran ini sebagai sebuah fenomena yang biasa diasosisasikan dengan kemampuan supranatural, sebab percaya tidak percaya, memang ada orang-orang yang memiliki kemampuan untuk membaca pikiran yang sulit dijelaskan ilmu pengetahuan. Setidaknya penulis telah menemukan beberapa orang dengan kemampuan membaca pikiran, yang bahkan mampu melihat masa depan dan berbagai macam hal yang sulit diterima nalar.

Sumber Pustaka

Mind Reading – Psychology Today

How To Be a Better Mind Reader – Psychology Today

Kamis, 13 Mei 2010

My scout

Hari hari penuh keg pramuka yang sudah biasanya aku alami rasanya sangat nikmat di hati qwuh karena dengan pembina dan temen-temen qwuh yang friendly bgt (Tp gag smuanya sich ^_^). Pramuka dengan gugus depan 01.187-01.188 nama regu ARSPADA-JOE adalah regu pramuka skul qwuh.Walaupun masih 1 tahun nie pramukanya hidup lagi dri massa vakumnya (kyk pa ja) sudah langsung menangin lomba lymporis (Kepanjangannya sich lupa).Hebat khan ................ He......he ^_^
Tp dri pihak sekolah lumayan gag merhatiin kita tp kita harus tetap semangat menghadapi pramuka agar semakin maju.......
ARSPADA-JOE............. LUAR BIASA
KITA BISA,KITA PASTI BISA,KITA HARUS BISA
HOEUYYYYYYYYYYYY

Minggu, 09 Mei 2010

Dasa dharma pramuka sebagai benteng budaya asing

Menghadapi era informasi dan globalisasi, keberadaan Pramuka merupakan suatu hal yang penting di kalangan pemuda terutama pelajar. Sebab melalui kegiatan pramuka bisa menjadi benteng terhadap pengaruh-pengaruh asing yang tidak sesuai dengan budaya Indonesia.


"Kepramukaan memiliki Dasadharma Pramuka yang diharapkan bisa sebagai benteng pertahanan diri para pelajar maupun kalangan pemuda terhadap perubahan dan perkembangan zaman yang demikian pesatnya ini," ujar Wakil Kepala Kesiswaan SMA Negeri 3 Medan Drs Emir Harahap kepada Global, Rabu (5/4).

Keyakinan Emir terhadap pentingnya pramuka itu beralasan, sebab dalam Dasadharma Pramuka berisi ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, cinta alam dan kasih sayang sesama manusia, patriot yang sopan dan ksatria, patuh dan suka bermusyawarah, rela menolong dan tabah, rajin, terampil, dan gembira, hemat, cermat, dan bersahaja, disiplin, berani, dan setia, bertanggung jawab dan dapat dipercaya serta suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan. Untuk itu dia berharap perlu digiatkan kembali pramuka yang pada masa Orde Baru sempat memiliki kejayaannya.

Menurut Emir, sudah saatnya dilakukan revitalisasi dan reformasi ke pramukaan terutama menyangkut tentang menajemen dan kebijakan pramuka itu sendiri, sehingga pramuka itu mampu menjadi salah satu badan atau kegiatan yang dapat menampung aspirasi kaum muda terutama pelajar dan sesuai dengan keadaan sekarang ini.

Untuk menumbuhkan kembali kejayaan pramuka itu, lanjut Emir pengurusnya hendaknya memiliki terobosan-terobosan yang benar-benar mumpuni, baik itu dalam soal manajemen, pelatihan, rekonstruksi kegiatan maupun tampilannya.

"Satu hal penting adalah pengurus itu bagaimana bisa melakukan komunikasi kepada pemegang-pemegang kebijakan terutama berkaitan dengan pimpinan-pimpinan di daerah, misalnya kepala sekolah dengan kepala dinas untuk dapat melakukan semacam perbaikan atau kewajiban setiap sekolah untuk benar-benar bisa mampu membangun pramukanya secara baik dan benar," ucap Emir.

Emir mengaku, sekarang ini orang banyak malas mengurusi pramuka, sebab keberadaan pramuka saat ini berbeda dengan zaman orde baru yang masuk pramuka dengan sendirinya adalah merintis jalan untuk mendapatkan posisi-posisi tertentu. Tapi di era kini, orang yang duduk di kepengurusan pramuka ini belum tentu mendapatkan job atau pekerjaan yang diinginkannya.

Pria yang dikenal memiliki sikap tegas ini juga meminta perlunya menjadi perhatian bahwa kegiatan pramuka jangan dibebani dengan iuran-iuran. Sebab di era sekarang ini orang untuk masuk pramuka itu sudah baik, jadi tidak heran jika rendah minat siswa maupun kalangan kaum muda terhadap kepramukaan karena tidak menjanjikan, padahal pramuka itu masih dibutuhkan. Selain itu kegiatan pramuka hendaknya tidak cuma diisi dengan latihan baris berbaris, tali temali dan kemah sehingga monoton.

Bukti lain rendahnya minat siswa di bidang pramuka adalah kurangnya perhatian pemerintah dan pengurus terhadap tempat jambore di Sibolangit, yang merupakan sebagai kebanggaan pramuka. "Simbol itu saja tidak diurus dengan baik, bagaimana mereka bangga untuk menjadi anak pramuka," sesal Emir.

Karena itu selaku pendidik yang memandang pramuka sangat baik, Emir berharap agar simbol-simbol kepramukaan dibenahi dulu dengan baik, kemudian pembenahan terhadap kegiatan pramuka, merevitalisasi tentang berbagai aspek, sehingga pramuka itu bisa eksis. Dengan demikian akan mendapatkan generasi-generasi muda bangsa yang benar-benar cinta tanah air dan dapat bermanfaat bagi masyarakat. Sebab dengan pramuka bisa menjadi benteng diri mereka terhadap pengaruh asing yang tidak sesuai dengan budaya Indonesia.

Secara terpisah dua siswa SMAN 3 yang aktif di pramuka sekaligus dipercaya sebagai pradana putri (ketua) Nur Humairah Lubis dan Pradana Putra Angga Satria menyebutkan, melalui pramuka selain dapat membentuk kepribadian juga bemanfaat sebagai penambah wawasan dan teman.

Berpramuka banyak hal yang dipelajari serta bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini sesuai dengan Dasadharma Pramuka itu,� ujar Nur, siswi kelas XI IPA-5 seraya menyebutkan SMAN 3 memiliki gugus depan 09123-09124.

Keduanya mengatakan, pramuka itu tidak hanya latihan baris berbaris atau kegiatan yang berbau kemiliteran semata tapi banyak hal yang bisa dilakukan seperti kesenian, kegiatan sosial atau gotong royong dan lainnya. Karena itu mereka meminta agar para siswa tidak perlu enggan masuk kegiatan eskul ini, sebab banyak manfaat yang bisa didapat. (Sumber Berita: harian-global)

Biografi baden powell


Robert Baden-Powell,
1st Baron Baden-Powell
22 February 1857 – 8 Januari 1941 (umur 83)
Robert Baden-Powell
Pendiri
Kepanduan
Nama julukanB-P
Tempat kelahiranPaddington, London, Inggris
Tempat kematianNyeri, Kenya
Dinas/cabangTentara Britania
Lama berdinas1876–1910
PangkatLetnan Jenderal
KomandoChief of Staff, Second Matabele War(1896–1897),
ke-5
Dragoon Guards in India (1897),
Inspector General of Cavalry,
England(1903)
Pertempuran/perangPerang Anglo-Ashanti,
Perang Matabele Kedua,
Siege of Mafeking,
Perang Boer Kedua
PenghargaanAshanti Star (1895),[1]
Matabele Campaign,
British South Africa Company Medal (1896),[2]
Queen's South Africa Medal (1899),[3]
King's South Africa Medal ( 1902),[4]
Boy Scouts
Silver Wolf
Boy Scouts
Silver Buffalo Award (1926),[5]
World Scout Committee
Bronze Wolf(1935),[6]
Order of Merit (1937),
Wateler Peace Prize (1937),
Order of St Michael and St George,
Royal Victorian Order,
Order of the Bath
Pekerjaan lainPendiri Gerakan Kepanduan Internasional; penulis; seniman

Robert Stephenson Smyth Baden-Powell, 1st Baron Baden-Powell, OM, GCMG, GCVO, KCB (lahir di Paddington,London, Inggris, 22 Februari 1857 – meninggal di Nyeri, Kenya, 8 Januari 1941 pada umur 83 tahun) ialah tentara, penulis dan pendiri gerakan kepanduan dunia.



Baden-Powell dilahirkan di
Paddington, London pada 1857. Dia adalah anak ke-6 dari 8 anak profesor Savilian yang mengajargeometri di Oxford. Ayahnya, pendeta Harry Baden-Powell, meninggal ketika dia berusia 3 tahun, dan ia dibesarkan oleh ibunya, Henrietta Grace smith, seorang wanita yang berketetapan bahwa anak-anaknya harus berhasil. Baden-Powell berkata tentang ibunya pada 1933, "Rahasia keberhasilan saya adalah ibu saya."[sunting]
Kehidupan awal

Selepas menghadiri Rose Hill School, Tunbridge Wells, Baden-Powell dianugerahi beasiswa untuk sekolah umumCharterhouse. Perkenalannya kepada kemahiran pramuka adalah memburu dan memasak hewan - dan menghindari guru - di hutan yang berdekatan, yang juga merupakan kawasan terlarang. Dia juga bermain piano dan biola, mampu melukis dengan baik dengan menggunakan kedua belah tangan dengan tangkas, dan gemar bermain drama. Masa liburan dihabiskan dengan ekspedisi belayar atau berkanu dengan saudara-saudaranya.

Dia mengarang beberapa buku, diantaranya yakni, jungle book, girl guides, scouiting for boys,aids to scouting, rovering to succes

[sunting]Karir Ketentaraan

Pada tahun 1876, Baden-Powell bergabung dengan 13th Hussars di India. Pada tahun 1895 dia bertugas dengan dinas khusus di Afrika dan pulang ke India pada tahun 1897 untuk memimpin 5th Dragoon Guards.

Baden-Powell saling berlatih dan mengasah kemahiran kepanduannya dengan suku Zulu pada awal 1880-an di jajahan NatalAfrika Selatan di mana resimennya ditempatkan dan ia diberi penghargaan karena keberaniannya.ada 3 penghargaan yang diberi angkatan perang zulu yaitu:

  • impressa: serigala yang tak pernah tidur. karena dia sering berjaga-jaga saat malam
  • kantankye:orang pemakai topi lebar. karena dia selalu memaai topi lebar
  • m'hlalapanzi:orang bertiarap yang siap menembak.

Kemahirannya mengagumkan dan dia kemudian dipindahkan ke dinas rahasia Inggris. Dia sering bertugas dengan menyamar sebagai pengumpul kupu-kupu, memasukkan rancangan instalasi militer ke dalam lukisan-lukisan sayap kupu-kupunya.

Baden-Powell kemudian ditempatkan di dinas rahasia selama 3 tahun di daerah Mediterania yang berbasis di Malta. Dia kemudian memimpin gerakan ketentaraannya yang berhasil di Ashanti, Afrika, dan pada usia 40 dipromosikan untuk memimpin 5th Dragoon Guards pada tahun 1897. Beberapa tahun kemudian, dia menulis buku panduan ringkas bertajuk "Aids to Scouting", ringkasan ceramah yang dia berikan mengenai peninjau ketentaraan, untuk membantu melatih perekrutan tentara baru. Menggunakan buku ini dan kaidah lain, ia melatih mereka untuk berpikir sendiri, menggunakan daya usaha sendiri, dan untuk bertahan hidup dalam hutan.

Baden-Powell kembali ke Afrika Selatan sebelum Perang Boer dan terlibat dalam beberapa tindakan melawan Zulu. Dinaikkan pangkatnya pada masa Perang Boer menjadi kolonel termuda dalam dinas ketentaraan Britania, dia bertanggung jawab untuk organisasi pasukan perintis yang membantu tentara biasa. Ketika merencanakan hal ini, dia terperangkap dalam pengepungan Mafeking, dan dikelilingi oleh tentara Boer yang melebihi 8.000 orang. Walaupun berjumlah lebih kecil, garnisun itu berhasil bertahan dalam pengepungan selama 217 hari. Sebagian besar keberhasilan itu dikatakan sebagai hasil beberapa muslihat yang dilaksanakan atas perintah Baden-Powell sebagai komandan garnisun. Ranjau-ranjau palsu ditanam, dan tentaranya diperintah untuk menghindari pagar kawat olok-olok (tidak ada) saat bergerak antara parit kubu.

Baden-Powell melaksanakan kebanyakan kerja peninjauan secara pribadi dan membina pasukan kanak-kanak asli untuk berjaga dan membawa pesan-pesan, kadang menembus pertahanan lawan. Banyak dari anak-anak ini kehilangan nyawanya dalam melaksanakan tugas. Baden-Powell amat kagum dengan keberanian mereka dan kesungguhan mereka yang ditunjukkan ketika melaksanakan tugas. Pengepungan itu dibubarkan oleh Pembebasan Mafeking pada 16 Mei 1900. Naik pangkat sebagai Mayor Jendral, Baden-Powell menjadi pahlawan nasional.

Setelah mengurusi pasukan polisi Afrika Selatan Baden-Powell kembali ke Inggris untuk bertugas sebagai Inspektur Jendral pasukan berkuda pada tahun 1903.


Pulang ke Inggris

Setelah kembali, Baden-Powell mendapati buku panduan ketentaraannya "Aids to Scouting" telah menjadi buku terlaris, dan telah digunakan oleh para guru dan organisasi pemuda.

Kembali dari pertemuan dengan pendiri Boys' Brigade, Sir William Alexander Smith, Baden-Powell memutuskan untuk menulis kembali Aids to Scouting agar sesuai dengan pembaca remaja, dan pada tahun 1907 membuat satu perkemahan di Brownsea Island bersama dengan 22 anak lelaki yang berlatar belakang berbeda, untuk menguji sebagian dari idenya. Buku "Scouting for Boys" kemudian diterbitkan pada tahun 1908 dalam 6 jilid.

Kanak-kanak remaja membentuk "Scout Troops" secara spontan dan gerakan Pramuka berdiri tanpa sengaja, pada mulanya pada tingkat nasional, dan kemudian pada tingkat internasional. Gerakan pramuka berkembang seiring dengan Boys' Brigade. Suatu pertemuan untuk semua pramuka diadakan di Crystal Palace di London pada 1908, di mana Baden-Powell menemukan gerakan Pandu Puteri yang pertama. Pandu Puteri kemudian didirikan pada tahun 1910 di bawah pengawasan saudara perempuan Baden-Powell, Agnes Baden-Powell.

Walaupun dia sebenarnya dapat menjadi Panglima Tertinggi, Baden Powell memuutuskan untuk berhenti dari tentara pada tahun 1910 dengan pangkat Letnan Jendral menuruti nasihatRaja Edward VII, yang mengusulkan bahawa ia lebih baik melayani negaranya dengan memajukan gerakan Pramuka.

Pada Januari 1912 Baden-Powell bertemu calon isterinya Olave Soames di atas kapal penumpang (Arcadia) dalam perjalanan ke New York untuk memulai Lawatan Pramuka Dunia. Olave berusia 23, Baden-Powell 55, dan mereka berkongsi tanggal lahir. Mereka bertunangan pada September tahun yang sama dan menjadi sensasi pers, mungkin karena ketenaran Baden-Powell, karena perbedaan usia seperti itu lazim pada saat itu. Untuk menghindari gangguan pihak pers, mereka melangsungkan pernikahan secara rahasia pada 30 Oktober 1912. Dikatakan bahwa Baden-Powell hanya memiliki satu petualangan lain dengan wanita (pertunganannya yang gagal dengan Juliette Magill Kinzie Gordon).

Pramuka Inggris menyumbang satu penny masing-masing dan mereka membelikan Baden-Powel hadiah pernikahan, yaitu sebuah mobil Rolls Royce.


Perang Dunia I dan kejadian-kejadian selanjutnya

Ketika pecah Perang Dunia I pada tahun 1914, Baden-Powell menawarkan dirinya kepada Jabatan Perang. Tiada tanggung jawab diberikan kepada beliau, sebab, seperti yang dikatakan oleh Lord Kitchener: "dia bisa mendapatkan beberapa divisi umum dengan mudah tetapi dia tidak dapat mencari orang yang mampu meneruskan usaha baik Boy Scouts." Kabar angin menyatakan Baden-Powell terkait dalam kegiatan spionase dan dinas rahasia berusaha untuk menggalakkan mitos tersebut.

Baden-Powell dianugerahi gelar Baronet pada tahun 1922, dan bergelar Baron Baden-Powell, dari Gilwell dalam County Essex, pada tahun 1929. Taman Gilwell adalah tempat latihan Pemimpin Pramuka Internasional. Baden-Powell dianugerahi Order of Merit dalam sistem penghormatan Inggris pada tahun 1937, dan dianugerahi 28 gelar lain dari negara-negara asing.

Dalam sajak singkat yang ia tulis, ia menjelaskan bagaimana mengucapkan namanya:

Man, Nation, Maiden
Please call it Baden.
Further, for Powell
Rhyme it with Noël.

Dibawah usaha gigihnya pergerakan Pramuka dunia berkembang. Pada tahun 1922 terdapat lebih dari sejuta pramuka di 32 negara; pada tahun 1939 jumlah pramuka melebihi 3,3 juta orang.

Keluarga Baden-Powell memiliki tiga anak – satu anak laki-laki dan dua perempuan (yang mendapat gelar-gelar kehormatan pada 1929; anak laki-lakinya kemudian menggantikan ayahnya pada 1941:

  • Peter, kemudian 2nd Baron Baden-Powell (1913-1962)
  • Hon. Heather Baden-Powell (1915-1986)
  • Hon. Betty Baden-Powell (1917-2004) yang pada 1936 menikah dengan Gervase Charles Robert Clay (lahir 1912 dan memiliki 3 anak laki-laki dan 1 perempuan)

Tidak lama selepas menikah, Baden-Powell berhadapan dengan masalah kesehatan, dan mengalami beberapa serangan penyakit. Ia menderita sakit kepala terus menerus, yang dianggap dokternya berasal dari gangguan psikosomatis dan dirawat dengan analisa mimpi. Sakit kepala ini berhenti setelah ia tidak lagi tidur dengan Olave dan pindah ke kamar tidur baru di balkon rumahnya. Pada tahun 1934 prostatenya dibuang, dan pada tahun 1939 dia pindah ke sebuah rumah yang dibangunnya di Kenya, negara yang pernah dilawatinya untuk berehat. Dia meninggal dan dimakamkan di Kenya, di Nyeri, dekat Gunung Kenya, pada 8 Januari 1941.

Pada 1938 Royal Academy of Sweden menganugerahkan Lord Baden-Powell dan semua gerakan Pramuka hadiah Nobel Perdamaian untuk tahun 1939. Tapi pada 1939 Royal Academy memutuskan untuk tidak menganugerahkan hadiah untuk tahun itu, karena pecahnya Perang Dunia II.

Pergerakan Pramuka dan Pandu Puteri merayakan 22 Februari sebagai hari B-P, tanggal lahir bersama Robert dan Olave Baden-Powell, untuk memperingati dan meraikan jasa Ketua Pramuka dan Ketua Pandu Puteri Dunia