Minggu, 09 Mei 2010

Dasa dharma pramuka sebagai benteng budaya asing

Menghadapi era informasi dan globalisasi, keberadaan Pramuka merupakan suatu hal yang penting di kalangan pemuda terutama pelajar. Sebab melalui kegiatan pramuka bisa menjadi benteng terhadap pengaruh-pengaruh asing yang tidak sesuai dengan budaya Indonesia.


"Kepramukaan memiliki Dasadharma Pramuka yang diharapkan bisa sebagai benteng pertahanan diri para pelajar maupun kalangan pemuda terhadap perubahan dan perkembangan zaman yang demikian pesatnya ini," ujar Wakil Kepala Kesiswaan SMA Negeri 3 Medan Drs Emir Harahap kepada Global, Rabu (5/4).

Keyakinan Emir terhadap pentingnya pramuka itu beralasan, sebab dalam Dasadharma Pramuka berisi ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, cinta alam dan kasih sayang sesama manusia, patriot yang sopan dan ksatria, patuh dan suka bermusyawarah, rela menolong dan tabah, rajin, terampil, dan gembira, hemat, cermat, dan bersahaja, disiplin, berani, dan setia, bertanggung jawab dan dapat dipercaya serta suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan. Untuk itu dia berharap perlu digiatkan kembali pramuka yang pada masa Orde Baru sempat memiliki kejayaannya.

Menurut Emir, sudah saatnya dilakukan revitalisasi dan reformasi ke pramukaan terutama menyangkut tentang menajemen dan kebijakan pramuka itu sendiri, sehingga pramuka itu mampu menjadi salah satu badan atau kegiatan yang dapat menampung aspirasi kaum muda terutama pelajar dan sesuai dengan keadaan sekarang ini.

Untuk menumbuhkan kembali kejayaan pramuka itu, lanjut Emir pengurusnya hendaknya memiliki terobosan-terobosan yang benar-benar mumpuni, baik itu dalam soal manajemen, pelatihan, rekonstruksi kegiatan maupun tampilannya.

"Satu hal penting adalah pengurus itu bagaimana bisa melakukan komunikasi kepada pemegang-pemegang kebijakan terutama berkaitan dengan pimpinan-pimpinan di daerah, misalnya kepala sekolah dengan kepala dinas untuk dapat melakukan semacam perbaikan atau kewajiban setiap sekolah untuk benar-benar bisa mampu membangun pramukanya secara baik dan benar," ucap Emir.

Emir mengaku, sekarang ini orang banyak malas mengurusi pramuka, sebab keberadaan pramuka saat ini berbeda dengan zaman orde baru yang masuk pramuka dengan sendirinya adalah merintis jalan untuk mendapatkan posisi-posisi tertentu. Tapi di era kini, orang yang duduk di kepengurusan pramuka ini belum tentu mendapatkan job atau pekerjaan yang diinginkannya.

Pria yang dikenal memiliki sikap tegas ini juga meminta perlunya menjadi perhatian bahwa kegiatan pramuka jangan dibebani dengan iuran-iuran. Sebab di era sekarang ini orang untuk masuk pramuka itu sudah baik, jadi tidak heran jika rendah minat siswa maupun kalangan kaum muda terhadap kepramukaan karena tidak menjanjikan, padahal pramuka itu masih dibutuhkan. Selain itu kegiatan pramuka hendaknya tidak cuma diisi dengan latihan baris berbaris, tali temali dan kemah sehingga monoton.

Bukti lain rendahnya minat siswa di bidang pramuka adalah kurangnya perhatian pemerintah dan pengurus terhadap tempat jambore di Sibolangit, yang merupakan sebagai kebanggaan pramuka. "Simbol itu saja tidak diurus dengan baik, bagaimana mereka bangga untuk menjadi anak pramuka," sesal Emir.

Karena itu selaku pendidik yang memandang pramuka sangat baik, Emir berharap agar simbol-simbol kepramukaan dibenahi dulu dengan baik, kemudian pembenahan terhadap kegiatan pramuka, merevitalisasi tentang berbagai aspek, sehingga pramuka itu bisa eksis. Dengan demikian akan mendapatkan generasi-generasi muda bangsa yang benar-benar cinta tanah air dan dapat bermanfaat bagi masyarakat. Sebab dengan pramuka bisa menjadi benteng diri mereka terhadap pengaruh asing yang tidak sesuai dengan budaya Indonesia.

Secara terpisah dua siswa SMAN 3 yang aktif di pramuka sekaligus dipercaya sebagai pradana putri (ketua) Nur Humairah Lubis dan Pradana Putra Angga Satria menyebutkan, melalui pramuka selain dapat membentuk kepribadian juga bemanfaat sebagai penambah wawasan dan teman.

Berpramuka banyak hal yang dipelajari serta bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini sesuai dengan Dasadharma Pramuka itu,� ujar Nur, siswi kelas XI IPA-5 seraya menyebutkan SMAN 3 memiliki gugus depan 09123-09124.

Keduanya mengatakan, pramuka itu tidak hanya latihan baris berbaris atau kegiatan yang berbau kemiliteran semata tapi banyak hal yang bisa dilakukan seperti kesenian, kegiatan sosial atau gotong royong dan lainnya. Karena itu mereka meminta agar para siswa tidak perlu enggan masuk kegiatan eskul ini, sebab banyak manfaat yang bisa didapat. (Sumber Berita: harian-global)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar